Langsung ke konten utama

Negeri di Atas Awan




Perjalanan Kali ini tidak direncanakan terlalu lama, karena biasanya jika ingin traveling dan direncanakan jauh-jauh hari keseringan batal. namun hal ini hanya terjadi ketika masih "Single" kalo enggak, ya beda ceritanya.
tepatnya pada hari jum'at tanggal 6 Mei 2016, kami mulai perjalanan dari Junrejo-Batu-Jawa Timur. rencana dan konsep awal trip kali ini adalah ingin camp di gunung, karena bosan dengan kegiatan sehari-hari, rencana awal yang diinginkan adalah ke Ranokumbolo, namun pada hari itu juga (Jum'at) kami melihat kondisi di Ranokumbolo sangat padat (lihat post di instagram, dengan hastag Ranokumbolo), dari informasi yang ada sungguh luar biasa, ribuan orang memadati tempat itu, dan di pintu masuk, masih mengantri ribuan orang untuk naik, sistem yang diterapkan adalah menggunakan kuota, kurang faham berapa kuota yang diterapkan, namun dari informasi yang ada lebih dari 1000 orang yang masih mengantri untuk naik, dan menunggu yang di atas untuk turun terlebih dahulu, melihat informasi ini lalu kami putuskan untuk tidak jadi ke Ranokumbolo, dan beralih ke B29, "aku sih ikut aja". manut sama leader dan koordinatornya. pagi hari mempersiapkan bekal yang ingin dibawa, rebus telor, rebus kentang, goreng telor, dll.
persiapan sudah siap, mobil sudah di ambil, sekitar jam 9 sudah siap. trip ini menggunakan dana iuran tiap personil 300.000, dan jumlah personil 7 orang.
berangkat menggunakan Inova Hitam yang sudah di rental, dapet harga saudara 300.000 perhari lepas kunci, non sopir. memang cari yang murah karena budget juga terbatas he..he..he...
karena ini adalah hari Jum'at, maka dan wajib melaksanakan sholat jum'at bagi yang laki-laki maka di perjalanan kami mencari Masjid yang representatif, agar tidak terlalu susah untuk parkirnya.
setelah sholat jum'at kami pun melanjutkan perjalanan, menyusuri jalan berliku Malang-Dampit-Lumajang, ketika di dalam perjalanan, sebenarnya tidak ada yang tahu pasti lokasi B29, bermodalkan GPS yang ada di HP dan Nekat. ketika sampai di jembatan Gladak Perak dan melihat kebanyakan dari pengendara berhenti untuk beristirahat, kamipun menepikan mobil dan ikut menikmati pemandangan yang ada.




mungkin Allah merestui perjalanan yang kami lakukan, salah satu dari kami bertemu dengan kawan lamanya yang berdomisili di Lumajang, dan memenag asli orang sana, kami pun mendapatkan pengawalan hingga arah B29 hampir sampai lokasi, tinggal menelusuri jalan yang ada. Alhamdulillah, terimakasih Bapak dan Sekeluarga....


tiba di gerbang B29 Kami Parkir Mobil, dan Negosiasi dengan ojek yang ada di sana untuk naik ke puncak, maghrib pun tiba, namun karena jadwal yang sudah direncanakan dan tidak ingin larut malam, maka setelah adzan maghrib selesai, kami langsung ngojek naik ke atas, kurang lebih 30 menit dari gerbang ke puncak, dengan jalan yang menurut saya cukup extreme, dan jika bawa si MX blm yakin bisa sampai atas,

sampai diatas kami langsung cari lokasi untuk pendirian tenda, pencarian lokasi melihat kondisi sekitar dan arah angin serta view yang akan di dapat di pagi hari, kami sengaja mendirikan tenda yang memiliki penghadang rerumputan yang lumayan tinggi, agar tidak terlalu terhempas oleh badai.

pendirian tenda selesai, ada 2 tenda, 1 tenda untuk 3 orang perempuan dan 1 tenda untuk 4 orang laki-laki, sebagian ada yang masak, dan sebagian sholat maghrib dan isya', tidak semua dari kami melaksanakan sholat, karena memang beda keyakinan... tapi itu bukan suatu masalah, ketika berwudhu, air yang kami bawa, rasanya air dari cairan es yang baru di keluarkan dari lemari es, br... dingin.... hembusan angin malam membuat tubuh ini seolah bergidik sendiri dan dinginnya menusuk ke tulang...

menu makan malam yang kami masak sederhanya, Mi instan yang sudah ada cupnya, di tambah sosis, bakso, telor, dan wortel... bagi yang masih kurang sudah disiapkan kentang rebus.... 1 porsi penuh perjuangan untuk menghabiskannya buat perut serasa tidak bisa diisi lagi di bagian akhirnya.

dinginnya cuaca saat itu,  kabut tebal yang menyelimuti, ditambah angin badai yang terus menghantam, seakan-akan tenda akan ikut terbang bersama terpaan angin. terdengar suara "TOLONG!!! TOLONG!!!, sayang.... bangun sayang.... sayang.... bagun sayang....".
gemuruh hentakan kaki berlarian..., namun tubuh ini sangat berat rasanya untuk langsung berdiri, mengatur nafas dan mencoba untuk membuka mata, dan membangunkan kawan perawat yang mungkin dia lebih bisa menolong di bandingkan saya, diapun sigap dan bergegas unttuk menolongnya, namun aku baru bisa menjaga diri di dalam tenda, ditakutkan jika keluar tenda bisa membahayakan diri sendiri, karena terpaan badai angin dan cuaca yang dingin (maklum sudah jarang mengolah tubuh dan kondisi badan menurun).
setelah kawan memeriksa, ternyata ada yang pingsan dan dia langsung berasumsi bahwa ia pingsan karena hipotermi, melihat kondis tenda dan perlengkapan yang digunakan sangat sederhana, ia kembali ke tenda dan mencari minyak kayu putih, namun tidak ada, aku teringat bahwa ada minya GPU di tas kecil, langsung saja saya minta kawan saya untuk mengambilkan di tas kecil, pertolongan pertama Alhamdulillah berhasil, agak sadaran dikit, karena ia tidur sejak sore hari dan sampai tengah malam tidak bangun-bangun, dan dibangunkan tidak bisa, hampir seluruh tubuh diolesi minyak GPU, dan kakinya dipijat2 agar cepat sadar, sambil menunggu pertolongan selanjutnya, mungkin hal ini yang pertama kali harus dilakukan, yaitu menyadarkannya... karena jika tidak bisa gak bangun2....

malam telah berlalu, pagi hari sebelum subuh sudah pada sibuk untuk mempersiapkan melihat mentari pagi atau yang sering di sapa sunrise, namun bagi saya yang pertama adalah sholat subuh dan buat kopi anget... he..he..he...






namun pagi itu kami kurang beruntung untuk menyaksikan sunrise karena kabut yang tebal dan awal yang mendung menghalangi sinar matahari, namun foto-foto tetap berjalan dengan kondisi yang ada, setelah merasa cukup dengan foto-foto, kemudian packing dan turun kebawah, dilanjut pulang.... (kagak pakai mandi, karena masih kedinginan, mandinya cari SPBU, sekalian isi Bahan Bakar, Istirahat dan Mandi he..he..he...)...





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutasi Motor dari Tangerang Ke Lampung

بسم الله الرحمن الرحيم  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  Malam ini ane akan berbagi cerita proses Mutasi Kuda besi ane yang pertama, dimulai dari beli motor di Tangerang, ane beli motor di tangerang selatan sama orang yang mungkin blm ane kenal sebelumnya, berangkat dari Bandar Lampung jam 11:00 siang, menuju Tangerang, berangkat sama kakak, mau naik kapal sekitar jam 3 sore…. Kemudian naik kapal menuju merak, di kapal kurang lebih 4 Jam, turun kapal langsung cari Bus jurusan Cirebon Pasnya Ke Ciledug. Sampai di kediaman si pemilik motor sekitar jam 10:00 malam, terjadilah transaksi, cek semua berkas, Pada waktu transaksi berkas yang saya minta adalah : 1. STNK, 2. BPKB, 3.Fc. KTP, 4.  Kwitansi Jual Beli, eits kelupaan 5. BBN-KB. Jam 11:00 ane langsung bawa tu motor ke Bandar Lampung. Selang beberapa bulan Motor saya bawa kembali Tangerang untuk cek fisik. Sebelum berangkat saya persiapkan untuk cek fisik diantaranya : 1. Fc. STNK 2. Fc. BBN-KB (Biasanya Gabung Sama STNK) 3

Bayar Pajak Roda 2 di Samsat Gunung Sugih Lampung Tengah

Pada Postingan Ini Saya akan berbagi pengalaman untuk membayar pajak motor dan ganti plat di Samsat Gunung Sugih Lampung Tengah Datang di Samsat Pukul 7:30, kemudian parkir khusu antrian pajak 5 Tahun, bukan diantrian Unit Pelayanan Cepat, Parkir Roda 2 ada dibagian belakang samsat. Foto Kopi Berkas Untuk Ganti Plat 10.000 Antri cek fisik, meletakkan berkas ke bagian cek fisik dan menunggu panggilan (kabar yg ada Pelayanan mulai jam 9) 8:20 Pengarahan dan pembagian berkas dari Bagian Cek Fisik 8:40 cek Dan Gesek Nomor Rangka dan Mesin 8:44 Penyerahan Berkas telah cek Fisik ke Bagian Cek Fisik 8:55 Ambil Berkas dari Bagian Cek Fisik Isi Formulir Cek Fisik dengan Lengkap dan Ambil Nomor Antrian jangan lupa tulis No HP di Map Bagian Depan 9:03 Penyerahan Berkas Kebagian Pendaftaran (Loket 1) setelah Pengisian form Lengkap Kemudian diarahkan ke Loket Penetapan 9:55 Pengambilan Berkas dari Loket Penetapan kemudian penyerahan Berkas Loket Bank BRI 10:05 Panggilan Loket BRI Bayar STNK 100.00